Jumat, 21 Agustus 2015

PANCA INDERA

1. Macam-Macam Panca Indera
Alat indera ialah alat untuk mengenal dunia lingkungan sekitar. Manusia mempunyai 5 (lima) alat indera yaitu :
a. Mata. Sebagai indera penglihatan.
b. Telinga. Sebagai indera pendengaran
c. Hidung. Sebagai indera pembau/penciuman
d. Lidah. Sebagai indera pengecap
e. Kulit. Sebagai indera peraba

a. Indera Penglihat (Mata) 



Mata merupakan indera penglihat. Bagian-bagian mata terdiri dari kornea, iris, lensa, badan bening, retina, dan saraf mata.
Kornea (selaput bening)
Kornea mata berguna meneruskan cahaya yang masuk kedalam mata. Cahaya itu akan berakhir pada selaput jala atau retina.
Iris (selaput pelangi)
Selaput pelangi terletak di belakang kornea mata. Di tengah selaput pelangi terdapat celah disebut anak mata atau pupil. Gunanya untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata.
Lensa
Lensa mata berguna untuk memfokuskan agar cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh tepat pada retina. Dengan demikian benda yang dilihat akan tampak jelas. Lensa mata mempunyai kemampuan mencembung dan memipih. Kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungan disebut daya akomodasi.
Badan Bening
Berguna untuk meneruskan cahaya yang telah melalui lensa.
Retina (selaput jala)
Berguna untuk menangkap cahaya yang masuk ke dalam mata.
Saraf mata
Berguna untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak.

b. Indera Pendengar (Telinga)



Telinga merupakan indera pendengar. Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar berguna untuk menangkap getaran suara.
Telinga Tengah 
Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sangurdi. Bila ada bunyi masuk, gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Saluran Eustachius menghubungkan rongga telinga dan rongga mulut.
Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari bagian yang disebut tingkap jorong dan rumah siput. Telinga dalam berguna untuk meneruskan rangsang suara ke otak.

c. Indera Pembau (Hidung)



Hidung merupakan indera pembau disamping sebagai alat pernapasan. Di dalam hidung terdapat saraf pembau. Rangsang bau yang diterima hidung diteruskan ke otak. Ketidakmampuan indera pembau untuk mencium bau dinamakan anosmia. Penyebabnya anosmia antara lain sebagai berikut :
Terjadinya penyumbatan rongga hidung, misalnya akibat pilek dan penyakit polip.
Gangguan pada saraf indera pembau

Bagian-bagian hidung :
# Rambut halus penyaring udara
# Rambut halus yang peka terhadap bau
# Kumpulan ujung saraf pembau
# Serat saraf untuk mengirim rangsang bau ke otak

d. Indera Pencecap / Pengecap (Lidah)



Lidah terletak di dalam mulut. Lida merupakan indera pencecap. Saraf pencecap terdapat pada bintil-bintil lidah. Bintil-bintil itu disebut papila. Lidah mempunyai bagian-bagian yang peka terhadap rasa tertentu yaitu :
# Ujung lidah peka terhadap rasa manis
# Samping lidah peka terhadap rasa asin dan asam
# Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit

e. Indera Peraba (Kulit)



Kulit Merupakan indera peraba. Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf peraba. Tidak semua permukaan kulit merupakan alat peraba yang sama pekanya. Bagian paling peka adalah ujung jari dan bibir. Kulit dapat membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan sakit.

2. Memelihara Kesehatan Panca Indera
Memelihara mata. Mata harus selalu dijaga agar tetap sehat. Beberapa tindakan untuk menjaga agar mata tetap sehat antara lain sebagai berikut :
# Biasakan makan makanan yang banyak mengandung vitamin A, misalnya sayuran dan buah-     buahan.
# Bila membaca, jaga jarak antara tulisan dan mata sekitar 30 cm.
# Jangan membaca di tempat yang redup (agak gelap)
# Hindarkan mata dari kotoran dan debu
# Bila mata terasa sakit, segera periksa ke dokter.

Memelihara telinga. Lubang telinga harus selalu dibersihkan, agar tidak tersumbat. Kerusakan telinga dapat mengakibatkan tuli. Tuli dapat disebabkan pecahnya gendang telinga atau tersumbatnya lubang telinga.


Memelihara kulit. Kulit yang kotor mudah terkena penyakit. Oleh karena itu kita harus mandi dua kali sehari dengan sabun. Ada beberapa penyakit kulit antara lain panu, kadas, dan kudis.

PENGGOLONGAN TUMBUHAN BERDASARKAN BENTUK DAUNNYA

Ada berbagai berbagai bentuk daun yang diciptakan Allah. Bentuk daun biasanya dipengaruhi oleh susunan tulang daun.
Berdasarkan susunan tulang daunnya, tumbuhan digolongkan menjadi 4 :
a. Bertulang daun menyirip
Bentuk tulang daunnya seperti sirip ikan. Tumbuhan bertulang daun menyirip dimiliki oleh tumbuhan dikotil.

Contoh : daun mangga, jambu, dan lain-lain.

b. Bertulang daun menjari
Bentuk tulang daunnya seperti kelima jari tangan kita, kak !
Tumbuhan bertulang daun menjari dimiliki oleh tumbuhan dikotil.

Contoh : daun pepaya, singkong, dan lain-lain.

c. Bertulang daun sejajar
Bentuk tulang daunnya seperti garis-garis lurus yang sejajar.
Tumbuhan bertulang daun sejajar dimiliki oleh tumbuhan monokotil.

Contoh : daun jagung, padi, dan lain-lain.

d. Bertulang daun melengkung
Tumbuhan bertulang daun melengkung berbentuk seperti garis garis lengkung. Dimiliki oleh tumbuhan monokotil.


Contoh :  daun katak, melati air, dan lain-lain.

PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA





A. Jenis Makanan Hewan
Di alam bebas, hewan mempunyai jenis makanan tersendiri. Jenis makanan hewan yang dipelajari adalah makanan yang tersedia di alam. Agar kamu dapat lebih mengetahui jenis makanan hewan, lakukanlah kegiatan berikut! Di alam bebas, hewan mempunyai jenis makanan tersendiri. Jenis makanan hewan yang dipelajari adalah makanan yang tersedia di alam. Sumber makanan hewan dikelompokkan ke dalam dua macam, yaitu tumbuhan dan hewan.
Makanan yang berasal dari tumbuhan di antaranya dapat berupa daun, batang, buah, biji-bijian, dan akar atau umbi-umbian. Sedangkan makanan yang berasal dari hewan dapat berupa daging, ikan, tulang, dan serangga.

B. Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Tentunya kamu sudah mengetahui jenis makanan hewan yang berbeda beda. Berdasarkan jenis makanannya hewan dapat digolongkan menjadi: hewan pemakan tumbuhan (herbivora), hewan pemakan daging (karnivora), dan hewan pemakan segala (omnivora).

1. Herbivora
Hewan pemakan tumbuhan saja atau disebut herbivora. Herbivora dapat memakan bagian tumbuhan berupa daun, batang, biji dan juga umbi-umbian. Contoh herbivora pemakan rumput dan dedaunan misalnya sapi, kuda dan kambing. Kelinci sangat menyukai jenis umbi-umbian seperti wortel. Jenis burung ada yang tergolong ke dalam herbivora. Burung pemakan biji-bijian seperti merpati, tekukur dan burung gereja. Ada pula burung pemakan buah-buahan seperti burung beo dan jalak. Biasanya burung tersebut memiliki bentuk paruh yang khas sesuai dengan jenis makanannya.

Hewan-hewan yang termasuk herbivora umumnya mempunyai gigi seri dan gigi geraham.Gigi seri berguna untuk memotong-motong makanan sebelum dikunyah. Gigi geraham dengan permukaan
yang luas digunakan untuk mengunyah makanan hingga lumat.

2. Karnivora
Hewan yang memakan hewan lain disebut karnivora. Hewan karnivora yang hidup di sekitar kita seperti anjing dan kucing. Anjing memakan daging dan tulang. Di rumah kucing memangsa tikus, memakan daging ayam dan ikan. Harimau dan serigala merupakan hewan karnivora yang hidup di hutan belantara. Mereka berburu untuk mendapatkan makanannya. Bagaimanakah bentuk gigi dan cakar harimau? Hewan ini memiliki taring yang berguna untuk merobek daging hewan yang dimangsanya. Kakinya memiliki cakar yang berguna untuk mencengkram mangsanya. Ciri hewan yang
termasuk karnivora mempunyai indra penglihat, pencium, dan pendengar yang baik. Hewan karnivora dapat memiliki racun (bisa) dan gigi taring yang kuat seperti ular. Hewan karnivora mempunyai gigi taring dan gigi geraham yang tajam. Gigi taring yang besar. Gigi gerahamnya pun tajam yang berguna untuk mengunyah daging dan tulang. Jenis burung yang termasuk karnivora seperti burung elang dan burung hantu mempunyai cakar juga kuku yang tajam dan kuat.

3. Omnivora
Hewan omnivora atau pemakan segala yang sering kita jumpai sehari-hari seperti: ayam, tikus, bebek, ikan, dan lain-lain. Contoh: ayam memakan biji-bijian seperti beras dan jagung dapat pula makan cacing. Ikan memakan tumbuhan air dan cacing yang ada di kolam atau akuarium.